Bahasa Lampung
Kelas VII
Wawaghahan
Menanggapidan menyajikan isi serta nilai nilai yang terkandung didalam teks wawaghahan sesuai dengan kaidah- kaidahnya secara lisan dan tulisan
Assalamu'alaikum Wr. Wb.
Menanggapidan menyajikan isi serta nilai nilai yang terkandung didalam teks wawaghahan sesuai dengan kaidah- kaidahnya secara lisan dan tulisan
Selamat pagi sholeh sholehah! Bagaimana kabarnya hari ini?
Semoga kita selalu dalam keadaan sehat walafiat. Aamiin.
Alhamdulillah hari ini kita bisa bertemu kembali dalam pelajaran Bahasa Lampung.
Walaupun dirumah saja selalu jaga kesehatan, cuci tangan dengan sabun dan jangan lupa beribadah kepada Alloh SWT.
Sudah melaksanakan shalat dhuha kah? semoga kita selalu istiqomah dalam menjalankan sholat dhuha dan sholat lima waktunya ya.
Sebelum memulai pembelajaran mari bersama-sama kita berdoa terlebih dahulu.
Tujuan pembelajaran pada pertemuan hari ini adalah setelah membaca teks cerita wawaghahan peserta didik dapat menentukan unsur intrinsik teks wawaghahan/fabel
Silahkan baca wawaghahan berikut dengan baik sebelum mgerjakan soal.Kaccil Jadei Hakim
Suateu ketiko ngemik ragah tuho lapah begelluk liyeu di di las ulah ago sembahyang Jumat. Di tengah las, io tunggo lemaweng keno pinjo. Lemaweng kilui tulung jamo ragah tuho jinno. Ulah temetatei, ragah tuho ino ngelupukken lemaweng anjak pinjo.
Upono, setelah lemaweng jinno lupuk, io layen beterimo kasih malah ngalau ragah tuho sai nulungno. Ragah tuho sai nulungno ago diterkemno. Peristiwo ino dinah kaccil. Kaccil lajeu ngelulih lemaweng.
“Ulahnyo nikeu ago nerkem ragah tuho sai nulung nikeu?” cawo kaccil.Lemaweng lajeu becerito. “Mangi jelas, cubo praktikken geggeh kedo sai setemenno,”cawo kaccil.
Lemaweng kughuk pinjo kupek. Seghadeu lemaweng kughuk, kaccil cawo jamo ragah tuho jinno,”Tano,lajeuken lapahan Puskam. Mak perleu nulung ulun sai mak pandai ngebales budei. Nikeu lemaweng,tunggeu jugo buah kelakeuanmeu”cawo kaccil suwo io tandak anjak san.
Sumber: A.Effendi Sanusi
Terjemahan wawaghahan
Suatu ketika ada Orangtua berjalan terburu-buru lewat di hutan karena akan sholat jumat. Ditengah hutan, ia bertemu Harimau kena jebakan. Harimau minta tolong dengan Orangtua itu. Karena kasihan, Orangtua itu melepaskan Harimau dari jebakan.Setelah Harimau bebas, dia bukannya berterimakasih malah menghalangi Orangtua yang menolongnya. Orangtua yang menolongnya akan diterkam. Peristiwa itu dilihat Kancil. Kancil lalu bertanya pada Harimau."karena apa kamu ingin menerkam Orangtua yang menolongmu?" Kata Kancil. Harimau lalu bercerita. "Sudah jelas, coba praktekan seperti yang sebenarnya." kata Kancil.Harimau masuk jebakan lagi. Sesudah Harimau masuk, Kancil berkata pada Orangtua tadi,"Sekarang, lanjutkan perjalanan kamu. Tidak perlu menolong orang yang tidak tauhu membalas budi. Kamu Harimau, tunggu saja hasil kelakuanmu" kata Kancil lalu ia pergi dari sana.
Setelah kalian membaca wawaghahan diatas, silahkan kalian selesaikan soal pada link berikut:
Kirimkan foto tugas dan foto selfie kalian ke Wa ibu ya. Terimakasih.
Sekian pembelajaran kita hari ini. Semoga menjadi ilmu yang bermanfaat untuk kita semua.Tetap melaksanakan 3M semoga pandemi ini segera berakhir. Aamiin.
Waalaikumsalam Wr. Wb.
Kaccil Jadei Hakim
Suateu ketiko ngemik ragah tuho lapah begelluk liyeu di di las ulah ago sembahyang Jumat. Di tengah las, io tunggo lemaweng keno pinjo. Lemaweng kilui tulung jamo ragah tuho jinno. Ulah temetatei, ragah tuho ino ngelupukken lemaweng anjak pinjo.
Upono, setelah lemaweng jinno lupuk, io layen beterimo kasih malah ngalau ragah tuho sai nulungno. Ragah tuho sai nulungno ago diterkemno. Peristiwo ino dinah kaccil. Kaccil lajeu ngelulih lemaweng.
“Ulahnyo nikeu ago nerkem ragah tuho sai nulung nikeu?” cawo kaccil.Lemaweng lajeu becerito. “Mangi jelas, cubo praktikken geggeh kedo sai setemenno,”cawo kaccil.
Lemaweng kughuk pinjo kupek. Seghadeu lemaweng kughuk, kaccil cawo jamo ragah tuho jinno,”Tano,lajeuken lapahan Puskam. Mak perleu nulung ulun sai mak pandai ngebales budei. Nikeu lemaweng,tunggeu jugo buah kelakeuanmeu”cawo kaccil suwo io tandak anjak san.
Sumber: A.Effendi Sanusi
Upono, setelah lemaweng jinno lupuk, io layen beterimo kasih malah ngalau ragah tuho sai nulungno. Ragah tuho sai nulungno ago diterkemno. Peristiwo ino dinah kaccil. Kaccil lajeu ngelulih lemaweng.
“Ulahnyo nikeu ago nerkem ragah tuho sai nulung nikeu?” cawo kaccil.Lemaweng lajeu becerito. “Mangi jelas, cubo praktikken geggeh kedo sai setemenno,”cawo kaccil.
Lemaweng kughuk pinjo kupek. Seghadeu lemaweng kughuk, kaccil cawo jamo ragah tuho jinno,”Tano,lajeuken lapahan Puskam. Mak perleu nulung ulun sai mak pandai ngebales budei. Nikeu lemaweng,tunggeu jugo buah kelakeuanmeu”cawo kaccil suwo io tandak anjak san.
Sumber: A.Effendi Sanusi
Terjemahan wawaghahan
Suatu ketika ada Orangtua berjalan terburu-buru lewat di hutan karena akan sholat jumat. Ditengah hutan, ia bertemu Harimau kena jebakan. Harimau minta tolong dengan Orangtua itu. Karena kasihan, Orangtua itu melepaskan Harimau dari jebakan.
Setelah Harimau bebas, dia bukannya berterimakasih malah menghalangi Orangtua yang menolongnya. Orangtua yang menolongnya akan diterkam. Peristiwa itu dilihat Kancil. Kancil lalu bertanya pada Harimau.
"karena apa kamu ingin menerkam Orangtua yang menolongmu?" Kata Kancil. Harimau lalu bercerita. "Sudah jelas, coba praktekan seperti yang sebenarnya." kata Kancil.
Harimau masuk jebakan lagi. Sesudah Harimau masuk, Kancil berkata pada Orangtua tadi,"Sekarang, lanjutkan perjalanan kamu. Tidak perlu menolong orang yang tidak tauhu membalas budi. Kamu Harimau, tunggu saja hasil kelakuanmu" kata Kancil lalu ia pergi dari sana.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar