Senin, 03 Agustus 2020

Lampung




B. Lampung kelas IX

Assalamualaikum...


Dirumah saja selalu jaga kesehatan, cuci tangan dengan sabun dan jangan lupa beribadah kepada Alloh SWT.

Memahami ungkapan (idiom, peribahasa)

IDIOM

 

Kata kiasan adalah kata-kata yang berbunga-bunga, bukan dalam arti kata yang sebenarnya; kata kiasan dipakai untuk memberi rasa keindahan dan penekanan pada pentingnya hal yang disampaikan. Misalnya, "Cita-citanya setinggi langit," juga, "Wajahnya bagaikan rembulan."

Kata kiasan sering dapat ditemukan pada nyanyian-nyanyian, puisi-puisi, dan karya-karya tulis lama. Dalam bahasa Lampung juga terdapat kata-kata kiasan yang kerap digunakan untu satra lisan, percakapan sehari-hari, sindiran, ataupun nasehat.

 

Berikut kata-kata kiasan dalam bahasa Lampung dialek A

Ampang Kukut (Ringan pergi ke mana-mana)
Ampang Pungu (Ringan tangan, rajin, tidak malas)

Balak Hati (Besar hati, bangga)
Bibekh Punyawa (Tutur bahasa, tutur kata)
Bibekh Tuha (Berbicara seperti orang tua)
Biyak Injak (Malas bekerja/berusaha)
Biyak Suyut (Malas bekerja/berusaha)
Budi Siyut (Mau enak sendiri)
Buyuk Hati (Iri dengki)

Cadang Hati (Kecewa)
Cakhom Khagom (Bersama-sama, kompak)
Cingak Khilong (Tengok ke kanan kiri)
Cutang Bekhano (Acak-acakan)
Cuweh Hati (Agak kecewa)

Daweh Matting (Siang bolong)
Dedak Lahhak (Basah kuyup)
Khedik Sekelik (Sanak saudara, handai taulan)
Khiyap Nyekanap (Bertebaran banyak sekali)
Khugus Khattas (Koyak banyak sekali)
Gigekh Linggekh (Sangat gempar, gegap gempita)

Hanning Kecis (Sunyi senyap)

Ikhak Tadai (Kemauan, keinginan)
Ijah Pilih (Kemauan melakukan sesuatu, obesesi)

Jahat Hati (Jelek pemikiran)
Jukik Balik (Jungkir balik)

Kamak Pungu (Suka mencuri)
Kamat Kimut (Komat Kamit)
Kedol Pudak (Ttidak punya rasa malu)
Kedol Cuping (Bendel, tidak mendengar nasehat)
Kekhabang Cukhang (Anyam-anyaman)
Kesol Hati (Kesal hati, kecewa)
Kimbang Gasik (Berlagak pintar)
Kuca Bekhena (Berantakan)
Kukhan Khasan (Kurang kerjaan, suka iseng)
Kuttol Kumol (Kusut masai)

Lamon Lasan (Sibuk pekerjaan)
Lamon Laku (Banyak tingkah)
Lattih Kelunyih (Banyak bicara tidak berguna)
Lawang Bangkai (Penyakit ayan)
Lawang Kukhi (Gapura)
Limpah khuwah berlimpah ruah
Lunik Hati (Kecil hati, kecewa)
Luttam Kelayam (Hiruk pikuk)

Manom cekap (Gelap gulita)
Mata Bala (Sering mengganggu wanita)
Mata Bayuk (Mata keranjang)
Muyanak Puakhi (Sanak saudara)

Ngadok Pudak (Cari perhatian)
Ngegasakhko Dada (Berusaha bersusah payah)
Ngekhanop Ngekhutung (Nampak tidak rapi)
Ngukhut Dada (Menahan kesal, mengurut dada)
Nyekhilak Nyekhecau (Bergemerlapan)

Pegong Dada (Berpendirian keras)
Pudak Khinai (Tidak punya malu, peminta-minta)
Pudak Mengan (Maunya makan terus)
Pupong Bandong (Kekeluargaan lengkap)

Sakik Hati (Sakit hati)
Suluh Mata (Suka marah, iri dengki)

Temu Tundun (Pendapat berbeda, tidak sejalan)

Ugai Cambai (Sekapur sirih)
Utok Ukhang (Sangat bodoh, otak udang)

Wewah Hati (Baik hati)
Wewah Pudak (Peramah)

PRIBAHASA

Pribahasa adalah kalimat-kalimat ringkas, padat yang berisi perbandingan perumpamaan, nasehat , prinsip hidup dan aturan tingkah laku.

Biasanya pribahasa mempunyai arti khusus atau kias. Adapun makna tersirat yang terdapat dalam sebuah peribahasa yaitu berkaitan dengan sikap dan perlakuan manusia yang digambarkan dengan berbagai situasi misalnya dengan sikap dan perlakuan manusia.

Atau digambarkan dengan berbagai situasi yang berkaitan dengan alam sekeliling seperti benda, hewan dan tumbuh-tumbuhan dengan tujuan untuk pengajaran atau teguran dengan cara yang sopan dan halus.

Penggunaan bahasa dalam sebuah pribahasa biasanya menggunakan bahasa yang baku, sangat berbeda dengan penggunaan bahasa pada pantun nasehat, pantun jenaka maupun pantun cinta.

Berikut ini merupakan peribahasa dalam bahasa lampung beserta Maknanya.
>Besai Wayah Ngelilik Galah, Besi Lakew Ngelilik Ulew.
Maknanya:
banyak tingkah ngelilit leher, banyak berperilaku yang berlebihan ngelilit kepala.
>Ibung mak jaweh jak ghuppun.
Maknanya:
Kelakuan anak biasanya tak jauh dari kelakuan orang tuanya.

>Dikedo Way Sai Butek, Disan Sai Nayah Punyew.
Maknanya:
dimana air (sungai) yang sangat keruh, disana yang banyak ikan.

>Dikedpo biduk disan biduk tenimbo.
Maknanya :Di mana bumi dipijak, di situ langit dijunjung
>Way Bulek Jalo Basah, Keranjang Mulang Bakkang.
Maknanya :pekerjaan atau kegiatan yang dilakukan sia-sia akan bertambah sengsara.
>Bateu cappak dilatak.
Maknanya :Sesuatu yang hilang tidak akan kembali lagi
Wat Sakai, Wat Munih Sambayan.
Maknanya :ada tolong menolong, ada pula gotong royong.
>Segalo Rasan Mak Tunai
Maknanya :setiap pekerjaan tidak mudah.
>Kacak matei mandi ghah, jak ughik keno jajah.
Maknanya :Tidak mau hidup berada di bawah belenggu.
>Nyow ubah manuk pebalai.
Maknanya :Kalau sudah jadi sifatnya, kan sulit untuk diubah.
>Paghek daging mak nyisik
Maknanya :Ada rejeki namun disia-siakan.

>Ngatet wai takeu bayuk
Maknanya : 
Walaupun susah payah tetapi pekerjaan akan sia-sia

>Ngebidei kambing mandei
Maknanya : 
Memaksa orang yang berpendirian keras

>Ninjuk kegho lalat aghei
Maknanya : 
Berusaha mendapat keuntungan, apa daya hanya dapat rugi

>Nungguk apui lem taneh, pagun kenahhan asek
Maknanya : 
Sedalam apapun menyimpan rahasia, tetap akan tercium juga

>Yow ghadeu teberek direndemken munih
Maknanya : 
Orang yang sedang mendapat musibah malah disakiti

>Akik pakkal no mak metegh
Maknanya : 
Anak yang tua saja tidak berhasil, apalagi yang bungsu

>Nyappakken seghek dilem ulek
Maknanya : 
Membuang sebuah harapan

>Nyeccehken uyah diujan
Maknanya : 
Menceritakan aib keluarga sendiri

>Gegeh nilingken wai
Maknanya : 
Lancar sekali

>Geggeh nyepok gagagh
Maknanya : 
Menyembunyikan benda yang tidak bisa diam

>Gelik wai gelik asahan, sekin mak munih tajem
Maknanya : 
Habis semua usaha tetapi sia-sia

>Kacak matei mandi ghah, jak ughik keno jajah
Maknanya :
Tidak mau hidup berada di bawah belenggu

>Kapak nelen beliungMaknanya : Yang disusul tak muncul, yang menyusul ikut hilang

>Kusuk benang jukken di mulei, kussuk umungan jukken di perwatin
Maknanya : 
Memberikan pekerjaan sesuai dengan bidangnya

>Mak pateh lamun lemeh, mak pegat lamun kendur
Maknanya : 
Jangan mengumbar keberanian suatu saat ketemu dengan yang lebih dari kita

>Mighak semeu babak muppeh appin mak nganak
Maknanya : 
Berlagak seperti a mampu, padahal tidak

>Naghik ghilang salah julak
Maknanya : 
Melaksanakan sesuatu dengan tidak semestinya

>Nawai buho nangui
Maknanya : 
Memberitahu sesuatu kepada orang yang memang sudah tahu

>Nekan setelan utah setekung
Maknanya : 
Mendapat untung sedikit, giliran rugi banyak sekali

>Nettek culuk diunggak lukkung
Maknanya : 
Serba salah dalam mengambil keputusan

>Situho malah cawo, sai sanak malah kiwak
Maknanya : 
Saling menyadari posisi masing-masing

>Tuho di ughak pahgo
Maknanya : 
Orang yang lebih tua tetapi tidak mau mengalah

>Nyessak kuteu dilem sabuk
Maknanya : 
Perbuatan yang sia-sia

>Nyo ubah sesam gaghak
Maknanya : 
Sabar menunggu perubahan, namun perubahan tak kunjung tiba

>Nyow ubah manuk pebalai
Maknanya : 
Kalau sudah jadi sifatnya, kan sulit untuk diubah

>Paghek daging mak nyisik
Maknanya : 
Ada rejeki namun disia-siakan

>Pakkak No tuan lebai cadang pai mangei wawai
Maknanya : 
Untuk berhasil biasanya harus berkorban dahulu

>Rajo mengan benaso aghuk keno puluk
Maknanya : 
Lain yang dapat enak, lain lagi yang dapat susah

>Bateu cappak dilatak
Maknanya : 
Sesuatu yang hilang tidak akan kembali lagi

>Dikedo biduk disan biduk tenimbo
Maknanya : 
Di mana bumi dipijak, di situ langit dijunjung

>Gegegh apui mengan wek
Maknanya : 
Menggerogoti tetapi terlihat

>Gegegh wai diunggak bulung teles
Maknanya : 
Sulit untuk diatur

>Gegeh aseu/kuyuk jamo kucing
Maknanya : 
Tidak pernah dapat akur


Kirimkan foto saat kalian sedang memahami materi menggunakan  aplikasi simaskot.



B. Lampung kelas VIII

Assalamualaikum...

Dirumah saja selalu jaga kesehatan, cuci tangan dengan sabun dan jangan lupa beribadah kepada Alloh SWT.

Melantunkan pepacur anjak lebbu

Adek ghik Amai Adek anjak Lebbu

Adok sai ragah      : Amaini Amai Pangighan

Adokni                  : Pengighan Bangsa Ghaja

 Pepaccogh/wawancan

1)      Pengighan Bangsa Raja                                  5)         api lagi zaman ganta

Cecumbu anjak lebbu                                      ilmu betambah maju

Ngelama di Jaga Baya                                                sapa sai mak ngelinga

Ngelebbu di Labuhan Ratu                             ia tinggal mapah dagu

 

2)      Tegosni cawa sa                                              6)         tebitta di agama

Dang nikgu ghagu-ghagu                                            sembahyang lima waktu

Anjak lebbu tigoh kelama                                           ghena munih puasa

Asal usulni tattu                                                          keghjako kuti selalu

 

3)      Tengisko cawa sa                                            7)         sina tanda gham beagama

Panggoh sikam di niku                                                mak cuma ngaku-ngaku

Kekalau ia wat guna                                       sebab mak ngedok guna

Di kuti anak uppu                                                       ki hangngas kak di dagu

 

4)      Dang mak nemon bekeghja                 8)         cukup pai antak ija

Dang besai ini itu                                                        panggoh sikam diniku

Disiplin sai utama                                                        mahhap pun ngalimpugha

Dang lalai jama wattu                                     kattu wat cawa teliyu

 

                                                                                    Sumber : A. Effendi Sanusi


Tugas         
   Lantunkan pepacur diatas minimal 2 bait (buat video) kirimkan ke ibu. 

Jangan lupa  diawal video sebutkan nama dan kelas 💪


Contoh Video Pepacur








B. Lampung kelas VII

Assalamualaikum...


Dirumah saja selalu jaga kesehatan, cuci tangan dengan sabun dan jangan lupa beribadah kepada Alloh SWT.

Memahami teks bubalahan

Pagi sina semakung bel, di kelas 7E wat telu anak suku asli Lampung, tiyan ampai gawoh betungga di kelasni, tiyan makung pandai ghik makung kenal sapa tiyan sina. Ganta ji dengiko tiyan lagi bebalahan.

Arman anak anjak pekon Gayam Penengahan Kalianda kabupaten Lampung Selatan, naghik culukni Budi.

Arman           : ” Asalamuallaikum wr.wb. (tiyan besalaman), Tabik pun...hai dapok kudo nyak kenal jama niku?”

Budi               - ’ Ya ..pun, dapok gawoh”

Arman           : ”Sapa gelaghmu?”

Budi               : ” Gelaghku Budi Ardani, niku sapa gelaghmu?”

Arman           : ” gelaghku Arman, dipa lambanmu?”

Budi                           : ” Lambanku di Bandar Lampung di Asrama Rindo, asalku anjak kelurahan Penengahan kota Bandar Lampung, ghedik jama rumah sakit Abdul Muluk, o ya lambanmu di pa?”

Arman           :” Lambanku di Gayam Palas Penengahan Lampung Selatan, ghedik makam Radin Intan II Pahlawan Lampung. Di Bandar Lampung ganta nyak tinggal di lamban adinku di Kota Baru”

Budi               : ” Mahap pun, ji sapa jak jeno ngedengiko bebalahan gham”

Arman           :” O... ya mahap nyak sappai lupa, ji Rudin, tanginaku ia anjak Merak Batin Lampung Selatan ghedik jama Bandara Lampung Radin Intan II” di Beranti kira-kira lebih kurang 200 meter, jak lamban keminanku  di san”

Budi               : ” O... ya   .. niku kelas pigha ?”

Arman               - ’ Nyak kelas 7A, wah ki nyak ngeliyakmu, nyak ingok jama adinku, niku gegoh jama ya.”

Rudin                 :’ Puunn.... Bang Budi Ikam rudin senong kenalan jama puskam, ikam haga mejong pai yu di bah batang lemasa, ikam palai”

Budi               : Ya.. ya silahko, o ya Arman, lapah mit sekulah cakak api?

Nyak lapah sekulah cakak  mubil, lambanku jawoh jak lambanku, niku cakaka api?”

Budi                 : ” Nyak mit sekulah cakak sepida, bangik munih kudo sandalih ngeliyak lingkungan seitar gham”

Arman           ” Ya ghadu sampai di ja ya sina bu bel kakbebunyi”. 


Kirimkan foto saat menyimak dialog diatas ya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar