Matematika
Kelas 7
Capaian Pembelajaran
Peserta didik dapat membaca, menulis, dan membandingkan bilangan bulat, bilangan rasional dan irasional, bilangan desimal, bilangan berpangkatbulat dan akar, bilangan dalam notasi ilmiah.
ATP
Peserta didik dapat membaca,menulis, dan membandingkan bilangan rasional dan irasional.
Pecahan adalah sebuah
bagian dari keseluruhan, dengan bentuk umumnya yaitu a/b, a sebagai pembilang
dan b sebagai penyebut.
Syarat pecahan adalah a dan b merupakan
bilangan bulat, dengan b enggak sama dengan 0. Jika penyebut nilainya 0 maka
pecahannya jadi enggak terdefinisi.
Pada sebuah pecahan a bisa dianggap sebagai
bagian yang dipilih, sedangkan b adalah keseluruhannya.
Jenis-Jenis Pecahan
1. Pecahan Biasa
Jenis pecahan ini bisa berupa pecahan murni dan pecahan tidak murni.
Jika nilai pembilangnya lebih kecil
daripada nilai penyebut (a < b) maka pecahannya disebut dengan pecahan
murni. Misalnya: 1/2, 2/3, 3/4, 5/6, 7/11, dan lain sebagainya.
Sedangkan, ketika pembilangnya lebih besar
daripada nilai penyebut (a > b), maka disebut pecahan tidak murni. Misalnya:
3/2, 6/4, 9/5, 12/7, dan lain sebagainya.
2. Pecahan Campuran
Pecahan campuran adalah gabungan bilangan
bulat dan bilangan murni.
Pecahan campuran merupakan pecahan yang
memuat campuran bilangan bulat dan bilangan murni. Contohnya: 1 1/2, 3 2/4, 8
6/4, 9 2/7, dan lain sebagainya.
Pecahan yang bisa dirubah jadi pecahan
campuran hanya pecahan tidak murni, sedangkan pecahan murni hanya bisa
disederhanakan saja.
Salah satu cara untuk merubah pecahan tidak
murni ke pecahan campuran adalah sebagai berikut:
12/7 |
= |
(7+5)/7 |
|
= |
1 5/7 |
Cara merubah pecahan campuran jadi pecahan
biasa adalah dengan mengalikan penyebut lalu menambahkan angka pembilangnya.
Contohnya:
1 5/7 |
= |
(7x1)+5 |
|
= |
(7+5)/7 |
|
= |
12/7 |
3. Bentuk Desimal
Bilangan desimal adalah pecahan dengan
penyebut khusus.
Bentuk desimal merupakan bentuk pecahan
dengan penyebut khusus, yaitu dengan pangkat bilangan bulat yang positif.
Cara penulisannya biasanya dengan tanda
koma sebagai pemisah antara bilangan bulat dengan pecahannya.
Pecahan desimal mengenal aturan pembulatan
angka, dengan aturan seperti ini:
- Untuk angka > 5 maka pembulatannya ke
atas, misalnya:
Contoh: 0,547 dibulatkan jadi 0,55, 0,675
dibulatkan jadi 0,68, 0,976 dibulatkan jadi 0,98
Untuk angka < 5, pembulatannya enggak
terjadi pembulatan, misalnya:
Contoh: 0,372 dituliskan 0,37, 0,543
dituliskan 0,54, 0,714 dituliskan 0,71
4. Persen dan Permil
Pecahan yang penyebutnya menggunakan angka
100 disebut dengan persen (%), sedangkan jika penyebutnya 1000 disebut dengan
permil (‰).
Contoh:
- Persen (penyebutnya 100): 30/100 = 30 %
75/100 = 75 %
- Permil (penyebutnya 1000): 175/1000 = 175
‰
475/1000 = 475 ‰
Tidak ada komentar:
Posting Komentar