Senin, 16 September 2019

lampung9

Lampung
IX C dan IX B

LAMBANG DAERAH PROVINSI LAMPUNG
       Lampung merupakan salah satu provinsi yang ada di Indonesia. Daerahnya begitu strategis kaena merupakan lintasan dari beberapa Provinsi. Lampung mempunyai lambang daerah yang disebut dengan “Sang Bumi Ruwa Jurai”, berdasarkan surat keputusan No 6/74/TU/1968 tanggal 17 Agustus 1968. Panitia lambang mengadakan sayembara lambang daerah yang diikuti sebanyak 120 orang peserta. Berdasarkan surat keputusan DPRD No. 03/Kep/IDPRD/1969 tanggal 17 Juni 1969, ditetapkanlah lambang daerah Provinsi Lampung. Desain tersebut merupakan hasil karya Muh. Ansori Dani. Karyanya terpilih dan diterima menjadi lambang daerah Provinsi Lampung.
                                                               
                                                         
Lambang daeghah Provinsi Lappung bubentuk peghisai besudut lima. Isi lambang tedighi jak:
1.   Pita jama tulisan “Sang Bumi Ruwa Jurai”
2.   Aksara Lappung bebunyi “Lampung”
3.   Setangkai lada jama buahni jama setangkai buwah paghi ngelilingi laduk jama payan
4.   Sigegh (mahkota) tepik di lambung gong di bah payung
5.   Payung jama gagang temegi.
            Gheti lambang yulah
I.     Bentuk peghisai besudut lima
·       Peghisai alat peghtahanan ghakyat
·       Sudut lima falsafah negagha Pancasila
II.    Keligh dasagh peghisai
·       Hujau tuha     : Lappung ngedok daighah ghanggal sai subugh
·       Cokelat tuha   : Lappung ngedok daighah ibah sai subugh
·       Bighu tuha     : Lappung ngedok kekayaan lawok ghik batang haghi sai kaya hasilni
·       Kuning mas   : balakni cita-cita ghakyat lapping
III.   Aksagha Lappung
·       Keligh aksara handak
·       Bunyi akasara lampung, maksudni masyaghakat Lappung kak ngenal baca tulis sendiri
IV.  Lada ghik Paghi
·       Lada di sebelah kanan bebulung 17 bebuwah 8 bebiji 64
·       Paghi di sebelah kighi bebuwah 45
·       Pengeghtiyanni dilom negagha Republik Indonesia Proklamasi 17 Agustus 1945,tebentuk Provinsi Lappung di tahun 1964.
V.             Gong, laduk ghik payan
·       Gong bewaghna kuning tuha bemakna alat kesenian tradisional masyarakat lappung
·       Laduk bewaghna handak bemakna golok serbaguna
·       Payan bewaghna handak bemakna senjata pusaka tradisional masyarakat lappung
VI.            Sigogh
·            Waghna sigogh kuning mas
·            Gheti sigogh mahkota adat Lappung
·            Kandungan bentuk
-    Lekuk geghigi 9 (siwa) ngelambangko 9 (siwa) batang haghi
-    Kembang melugh dilom bidang sigogh, nayahni kembang 4, maksudni 4 paksi asal Sekala Beghak Bukit Pesagi. Kembang sekala ditengah bidang sigogh, bulung sekala 4, kelopak kembang sekala pengertiyanni jak 4 paksi bufilsafat piil pesenggighi filsafat hughik jelma Lappung.
VII.      Payung
·            Waghna payung kuning ngugha
·            Bagian payung
-             jaghi-jaghi bejumlah 17 buah
-             ghuwas bejumlah 8
-             batas ghuwas bejumlah 19
-             ghumbai bejumlah 45
·            Reti payung : daeghah Lappung di bah Negagha Republik Indonesia proklamasi 17 Agustus 1945
·            Aghi jama bebuduk puncak payung : Eka ngejulang sai cita-cita, esa tebilang sai kuwasa.

PIIL PESENGGIRI
Falsafah hughik masyarakat lappung dikenal jama istilah piil pesengiri.Masyarakat lappung dilom pergaulanni diatur dilom hukum adat. Hukum adat masyarakat lappung ditinjau anjak sifatni wat telu sifat,yakdo:
1. adat ketara (adat baku sepeti bentuk asal)
2. adat keterem:hasil rundingan guai ngunut penyelesaian dilom bentuk pengesahan
3. adat perattei: gegoh jadi adat,anying sebenoghni Cuma kebiasaan gawoh.
Ditinjau anjak proses pembentukanni ghik tujuan diwatkonni, wat 3 macom adat:
1.   Adat cepalo
2.   Adat ngejuk ngakuk
3.   Adat kebumian
Adat cepalo betujuan ngedidik ghik ngebina warga tagan selalu bewatak wawai ghik benogh, ngehendaki kebajikan dilom budi pekerti, tutur bahasa, ghik sai baghihni, demikian sina disebut jama piil pesenggiri.
Piil pesenggiri dapok dijabarko jadi bagian-bagian sai saling bekaitan jama kehughikan masyarakat, ngeliputi:
1.   Bejuluk beadek (berpanggilan bergelar):
Dilom bejuluk beadok/beadek nuntut gham ngedok kehaghusan beahlak tepuji, bejiwa balak,berkepribadian mantap, betanggung jawab, dapok ngelaksanako kewajiban secagha individu,tehadep dighi sayan,keluarga,masyarakat ghik selaku hamba Allah.
2. Nemui nyimah:
3. Sakai sambayan:
4. Nengah nyappur:
EMPAT PILAR PENYANGGA MASYARAKAT LAMPUNG
Pilar pertama NemuiNyimah,terdiri dari dua kata . kata nemui yang berarti tamu dan nyimah yang berasal dari kata simah yang berati santun . masalah “ tamu” atau “pertemuan” dimaksudkan sebagai eksistensi seseorang .orang dikatakan berhasil , jika sanggup menjadi tamu yang baik atau bisa menjadi tuan rumah yang bisa menerima tamu.
Apapun posisinya baik sebagai tamu maupun tuan rumah ,maka yang menjadi ukurannya adalah “simah” yang berarti santun .jadi sikap santun menjadi eksistensi seseorang dalam komunitas masyarakat lampung.kesantunan seseorang itu bisa dalam bentuk perilaku , tutur kata , dan juga dalam bentuk benda .jadi orang bisa dikatakan santun jika bisa berlaku produktif.
Istilah ini juga mengandung makna keterbukaan terhadap seluruh masyarakat pada siapapun yang menjalin hubungan .tindakan ini merupakan penerapan dari prinsip membina tali silaturahmi baik terhadap generasi sebelumnya maupun generasi sekarang dan generasi yang akan datang .
Pilar kedua Nengah dan nyappur,terdiri dari dua kata yaitu, kata Nengah dan Nyappur .kata nengah memiliki tiga arti yaitu: kerja keras,berketerampilan,dan bertanding.tetapi dalam hal ini haruslah ”nyappur “ yang berarti tenggang rasa .
Baik Kerja Keras ,berketerampilan ,dan bertanding ketiganya memiliki nuansa persaingan ,kerja keras dalam mencari sebanyak-banyak nyabertanding atau berkompetisi untuk menampilkan sesuatu yang terbaik dan bertanding untuk menentukan sipa yang terbaik.oleh karena itu yang di tuntut dalam “nengah nyappur “adalah kompetitif.
Nengah nyappur ini juga merupakan salah satu upaya masyarakat lampung untuk membekali diri baik dari sisi intelektual maupun spiritual ,sehingga memiliki kemampuan dalam mengorganisir isi alam untuk kemudian dimanfaat kan secara optimal bagi kemakmuran masyarakat.
Pilar ketiga , Sakai Sembaian , terdiri dari dua kata yaitu sakai dan sembaian .kata sakai berasal dari kata akai yang artinya terbuka dan bisa menerima sesuatu yang datangnya dari luar .sedangkan sambaian atau sumbai  ( utusan ) yang berarti memberi .dengan kata lain sakai sambaian adalah sikap kooperatif atau gotong royong.
Pilar keempat, Bejuluk  Beadek ,berasal dari juluk adek terdiri dari dua kata yaitu juluk ,adalah nama baru ketika seseorang mampu menancapkan cita-citanya .sedangkan adek  adalah gelar atau nama baru yang yang diberikan ketika cita-citanya itu telah tercapai.
Pemberian nama itu melalui acara seghak sepei untuk juluk,dan upacara mepadun untuk adek . bejuluk beadek juga merupakan salah satu sikap dari masyarakat lampung yang mencerminkan pada kerendahan hati  dan kebesaran jiwa untuk saling menghormati baik dalam keluarga maupun dalam masyarakat.
Itulah pilar utama filosofi orang lampung yang didasari oleh Piil Pesenggiri atau harga diri yang berperinsip agar orang lampung memiliki eksistensi.
Sumber : buku piil pesenggiri ,etos dan semangat kelampungan,karya Christian Heru Cahyo Saputro.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar